Putuskan hoax

 Putuskan Hoax

Kemajuan teknologi pada saat ini, membuat seseorang dapat mencari informasi dengan mudah dan cepat tanpa memperhatikan benar atau tidaknya. Banyak yang menyebarkan informasi atau pesan yang kebenarannya nol dan jelas-jelas hoax. Memberikan informasi kepada publik bahwa hoax itu benar. Mereka merangkai sebuah cerita semenarik mungkin untuk menyakinkan publik dengan cerita yang dibuatnya. Hoax juga biasa di bilang gosip. Bahkan ada yang mengatakan bahwa, “gosip (hoax), jika makin di gosok akan makin sip”.

Hoax lebih mudah tersebar daripada cerita yang nyata. Masyarakat lebih peduli dengan hoax daripada kejadian yang sebenarnya, karena hoax lebih menarik dalam penyajiaannya dan lebih mementingkan ego masing-masing. Penyebaran hoax sebanding dengan membagikan uang, dimana orang-orang berbondong-bondong untuk mendapatkannya dan berusaha di bagian depan.

Mereka beranggapan bahwa, seseorang yang memiliki banyak cerita hoax, maka dial ah yang paling tahu dan pintar. Sebagian besar masyarakat mengetahui cerita itu palsu, tetapi seolah menutup mata dan menganggapnya hiburan yang menarik. Apalagi bagi kaum remaja yang sudah memiliki kemampuan untuk mendeteksi fakta dari sebuah cerita.

Kalau kita ingin melihat bagaimana masyarakat berguming dalam hoax dan untuk mendeteksi kebohongannya, maka bisa dengan membuka video-video dan cerita yang ada di Youtube dan blogspot dengan kata kuncinya yaitu “penipuan”. Kita akan terkejut, karena jumlahnya ribuan atau jutaan video-video dan cerita yang tidak masuk akal, dan penyebarnya lebih dari ratusan orang.

Salah satu favorit saya adalah tentang hacker yang menghadapi seorang penipu penjual hp online sampai si penipu kapok dan ketakutan. Setelah menyaksikan video tersebut, saya percaya bahwa hacker dapat menakut-nakuti penipu. Penipuan ini dapat kita temukan dalam sosial media, seperti Facebook, Twitter, Intagram, dan sebagainya. Mereka menipu orang lain untuk mendapat keuntungan yang banyak dari sebuah hoax yang mereka sebarkan.

Kita harus berhenti menonton atau membaca berita hoax yang ada di sosial media, karena kita akan ketagihan dan merasa itu adalah hal yang lucu dan menarik. Selain itu, mereka akan merasa bahagia dan beranggapan tontonan kita adalah penyemangat mereka untuk tetap berkarya.

Jika masyarakat sudah cerdas, maka renungkanlah “mengapa orang-orang yang hebat harus membenarkan hoax”. Dan mengatakan bahwa dia adalah satu korban dari berita yang tidak benar atau merasa ditipu.

Dugaan saya, mereka sengaja berlarut-larut dalam berita hoax sehingga mereka semakin dekat dengan hoax dan semakin jauh dari kebenaran. Masyarakat yang demikian dapat meresahkan dan merepotkan masa depan bangsa kita. Menurut saya, mereka berada dalam khayalan yang mereka ciptakan. Khayalan itu yang membuat mereka tidak menerima kebenaran yang sesungguhnya. Dunia sudah berubah dengan cepat dan kehidupan dalam khayalan itu akan membuat kita tersesat juga.

Orang tua yang tidak ingin anaknya mempercayai hoax, maka jangan memperkenalkan/ menceritakan berita tidak benar sebelum mereka dapat membedakan berita fakta dan palsu. Masyarakat yang lebih senang dengan hoax, maka jangan sebarluaskan untuk menetralkannya. Dan bagi polisi, tangkap saja yang membuat penipuan tersebut. Serta untuk pemerintah, pecat dan berhentikan saja pembuat dan penyebar hoax tersebut. Jejak yang mereka tinggalkan, sekarang sudah ada dalam publik. Seperti membuat batasan dalam setiap media sosial saat ini. Atau pun dengan cepat menyajikan berita fakta dalam media massa seperti televisi, radio dan juga Koran.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran di Ponpes Pesantren Mardhotillah Tanoponggol

Ketidakstabilan ekonomi global ditengah pandemi ini